Prosedur Pembuatan Briket Arang:
1. Penyiapan bahan baku
Bahan baku merupakan sampah atau limbah organik, seperti
daun-daun kering, sisa gergaji kayu, tempurung kelapa, ampas tebu, dsb yang
sudah dibersihkan dari bahan bahan lain yang tidak berguna, seperti batu,
plastik, tanah, dsb. Usahakan bahan udah kering agar mempercepat proses
karbonisasi dan hasil karbonisasi lebih homogen.
2. Karbonisasi (pengarangan)
Bahan-bahan baku dimasukkan ke dalam drum bekas atau wadah
dan tutup rapat untuk mengurangi oksidasi. Wadah ditaruh di atas sumber api,
bisa kompor, atau perapian dan dipanaskan kira-kira kurang lebih 5-8 jam
tergantung jumlah bahan yang di arangkan dan derajat pengarangan yang
diharapkan.
3. Penggilingan arang
Arang yang terbentuk digiling manual atau dengan alat
penggiling tepung atau blender sampai berukuran kecil dan honogen.
4. Penyaringan
Arang yang sudah digiling disaring dengan saringan 0,1 atau
0,5 mm atau saringan mesh atau saringan biasa kalau tidak ada. Arang yang tidak
lolos saringan bisa digiling kembali.
5. Pencampuran dengan bahan pelekat
Ada beberapa perekat
yang bisa digunakan, seperti aci (tepung tapioka), tanah liat, getah karet,
getah pinus, dan lem kayu. Yamg paling murah dan mudah adalah lem aci namun
dapat menimbulkan jamur pada penyimpanan yang lama. (pilihan: bisa diatasi
dengan dicampur bahan kimia anti jamur). untuk pembuatan lem aci sendiri adalah
dengan mencampurkan tepung tapioka dengan air mendidih dan diaduk-aduk. Setelah
dingin, lem aci dicampurkan dengan bahan arang dengan perbandingan 600 cc lem
aci untuk 1 kg arang. Campuran tersebut diaduk-aduk hingga merata. Catatan :
lem aci tidak boleh terlalu encer atau terlalu pekat karena akan mempengaruhi
sifat mekanik briket.
6. Pencetakan adonan
Adonan antara arang dengan bahan perekat dimasukkan di dalam
cetakan dengan ditekan-tekan agar padat dan tidak mudah pecah atau hancur.
Cetakan bisa terbuat dari kayu, logam, atau PVC yang mempunyai lubang di atas
dan di bawah agar mempermudah pengeluaran briket.
7. Pengeringan briket
Briket yang sudah dicetak dikeringkan di bawah sinar
matahari selama 2-3 hari atau di dalam oven selama 4-6 jam sampai benar-benar
kering, selama pengeringan, briket dibolak-balik agar pengeringan merata.
8. Pelapisan dengan bahan nyala
Ada beberapa jenis bahan penyala, antara lain adalah lilin
cair, getah pinus, spirtus, oli bekas, minyak sawit, dan minyak jarak.
Bahan penyala bisa disemprotkan di sekeliling permukaan
briket atau briket bisa dicelupkan di dlam bahan penyala. Khusus untuk lilin
cair dan getah pinus bisa dicampurkan bersama-sama dengan arang dan lem lalu
dicetak.
9. Uji nyala
Uji nyala digunakan untuk mengetahui kemampuan briket arang
sebagai bahan bakar. Idealnya 200 gram briket bisa mendidihkan 2 liter air
dalam waktu 45 menit.